1)
Pengertian
Pendekatan Open Ended
Pendekatan open ended dikembangkan
di Jepang sejak tahun 1970an. Menurut Shimada (1997: 1) pendekatan open ended
berawal dari pandangan bagaimana mengevaluasi kemampuan siswa secara objektif
dalam berpikir matematis tingkat tinggi. Sementara itu Nohda (1999) mengatakan
tujuan pembelajaran dengan pendekatan open ended adalah untuk membantu
mengembangkan aktivitas yang kreatif dari siswa dan kemampuan berpikir
matematis mereka dalam memecahkan masalah. Selain itu dengan pendekatan ini
diharapkan masing-masing siswa memiliki kebebasan dalam memecahkan masalah menurut kemampuan dan minatnya, siswa
dengan kemampuan yang lebih tinggi dapat melakukan berbagai aktivitas
matematika, dan siswa dengan kemampuan yang lebih rendah masih dapat menyenangi
aktivitas matematika menurut kemampuan mereka sendiri. Menurut Seherman dkk.,
(2003) problem yang diformulasikan memiliki multi jawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau
disebut juga open ended problem atau soal terbuka. Sedangkan menurut Shimada
(1997: 1), pendekatan open ended adalah suatupendekatan pembelajaran yang
dimulai dari mengenalkan atau menghadapkansiswa pada masalah terbuka.
Pembelajaran dilanjutkan dengan menggunakanbanyak jawaban yang benar dari
masalah yang diberikan untuk memberikanpengalaman kepada siswa dalam menemukan
sesuatu yang baru di dalam prosespembelajaran. Melalui kegiatan ini diharapkan
pula siswa dapat menjawabpermasalahan dengan banyak cara, sehingga mengundang
potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang
baru.
Sawada (1997: 23) mengatakan bahwa
dalam pendekatan open ended, guru memberikan suatu situasi masalah pada siswa
yang solusi atau jawaban masalah tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara.
Guru kemudian menggunakan perbedaan-perbedaan pendekatan atau cara yang
digunakan siswa untuk memberikan pengalaman kepada siswa dalam menemukan atau
menyelidiki sesuatu yang baru dengan
menggabungkannya pada pengetahuan, keterampilan, dan metode-metode/cara-cara matematika
yang telah dipelajari siswa sebelumnya.
Ide dari pendekatan open ended
digambarkan sebagai suatu pendekatan pengajaran di mana aktivitas interaksi
antara matematika dan siswa terbuka dalam berbagai macam pendekatan pemecahan
masalah (Nohda: 1999). Makna aktivitas interaksi antara ide-ide matematis dan
siswa disebut terbuka dalam memecahkan masalah dapat dijelaskan dari tiga
aspek:
a)
Aktivitas siswa
dikembangkan melalui pendekatan terbuka.
b)
Suatu masalah
yang digunakan dalam pendekatan open ended melibatkan ide-ide matematis.
c)
Pendekatan open
ended harus selaras dengan aktivitas interaksi antara a) dan b).
2)
Masalah Open
Ended
Menurut Shimada (1997: 1), masalah
yang diformulasikan memiliki banyak jawaban benar disebut masalah tak lengkap
(incomplete) atau masalah terbuka (open ended). NCTM (1989: 76) mendefinisikan
masalah open ended sebagai suatu situasi yang dirancang agar siswa mengalami
masalah dengan angka-angka yang tidak beraturan, angka-angka yang banyak,
informasi yang tidak lengkap atau mempunyai solusi-solusi ganda, masing-masing dengan
konsekuensi-konsekuensi yang berbeda. Sedangkan dasar keterbukaan masalah
diklasifikasikan dalam tiga tipe, yaitu:
a) Prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian yang benar.
a) Prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian yang benar.
b) Hasil akhirnya
terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban benar.
c) Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya.
c) Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya.
Lebih lanjut
Sawada (1997: 7) mengemukakan bahwa secara umum terdapat tiga tipe masalah open
ended yang dapat diberikan, yaitu:
Tipe 1.
Menemukan hubungan. Masalah ini diberikan bertujuan agar siswa
dapat menemukan beberapa aturan atau hubungan matematis.
Kelompok
A terdiri dari (a) grafik dan (b) tabel. Kelompok B terdiri dari beberapa
persamaan aljabar yang mewakili fungsi. Uji grafik (a) dan tabel (b) dalam
kelompok A dan pilihlah fungsi dari kelompok B yang memiliki karakteristik yang
sama dengan (a) dan (b) berdasarkan klasifikasimu. Jelaskan pilihanmu. Carilah
karakteristik yang sama sebanyak mungkin yang kamu ketahui.
Tipe
2 : Mengklasifikasi.
Siswa
diminta mengelompokkan suatu obyek tertentu berdasarkan karakteristik yang
berbeda dari obyek tersebut untuk memformulasikan beberapa konsep tertentu.
Tentukan
beberapa ciri atau karakteristik dari gambar-gambar di atas, kemudian
kelompokkan gambar-gambar tersebut berdasarkan karakteristiknya.
Tipe
3 : Pengukuran.
Siswa
diminta menentukan ukuran-ukuran numerik dari suatu kejadian tertentu. Siswa
diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari sebelumnya untuk memecahkan masalah.
Misalkan
tiga orang siswa melemparkan 5 buah kelereng, yang hasilnya nampak pada gambar
di atas. Dalam permainan ini, pemenangnya adalah siswa yang pencaran hasil
lemparannya terkecil. Derajat pencaran menurun dalam urutan gambar A, B, dan C.
Pikirkan berapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menentukan derajat pencaran.
3) Langkah-Langkah
Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended
Menurut
Sawada (1997: 31) setelah guru mengkonstruksi masalah open ended, guru perlu
mempertimbangkan tiga hal berikut, sebelum masalah itu ditampilkan di kelas
sebagai awal dari pembelajaran, yaitu:
a)
Apakah masalah
tersebut kaya dengan konsep-konsep matematis.
b)
Apakah level
matematis dari masalah cocok untuk siswa.
c)
Apakah masalah
itu dapat mengembangkan konsep matematis lebih lanjut.
Masalah yang dibuat harus dapat mendorong siswa berpikir dalam
berbagai pandangan yang berbeda, sehingga masalah tersebut harus kaya akan
konsep-konsep matematis yang dapat dipecahkan dengan berbagai strategi yang
sesuai untuk siswa berkemampuan tinggi, maupun rendah. Tingkat kesulitan
masalah juga harus cocok dengan kemampuan siswa, karena ketika mereka akan
menyelesaikan masalah open ended mereka harus menggunakan pengetahuan atau
keterampilan yang telah mereka ketahui sebelumnya.
Apabila guru telah menyusun suatu masalah open ended dengan baik, langkah
selanjutnya adalah mengembangkan rencana pembelajaran. Pada tahap ini hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah:
a) Tuliskan respon siswa yang diharapkan
a) Tuliskan respon siswa yang diharapkan
Siswa diharapkan merespon masalah open ended yang diberikan
denganberbagai cara. Guru perlu menuliskan daftar antisipasi respon siswa
terhadap masalah. Hal ini diperlukan mengingat kemampuan siswa dalam
mengekspresikan ide mereka terbatas, mungkin mereka tidak dapat menjelaskan
aktivitas mereka dalam menyelesaikan masalah, mungkin pula mereka dapat menjelaskannya
dengan baik. Antisipasi respon siswa yang dibuat guru merupakan suatu upaya
mengarahkan dan membantu siswa memecahkan masalah sesuai dengan cara dan
kemampuannya.
b) Tujuan yang harus dicapai dari masalah yang diberikan harus jelas
b) Tujuan yang harus dicapai dari masalah yang diberikan harus jelas
Guru harus benar-benar memahami peran masalah dalam keseluruhan
rencana pembelajaran. Apakah masalah yang akan diberikan kepada siswa
diperlakukan sebagai pengenalan konsep baru atau sebagai rangkuman dari
kegiatan belajar siswa. Berdasarkan berberapa hasil penelitian masalah open
ended efektif digunakan untuk pengenalan konsep baru atau dalam merangkum
kegiatan belajar.
c) Lengkapi dengan prinsip problem posing sehingga siswa dapat memahami maksud dari masalah tersebut dengan mudah atau dapat memahami apa yang diharapkan dari mereka
c) Lengkapi dengan prinsip problem posing sehingga siswa dapat memahami maksud dari masalah tersebut dengan mudah atau dapat memahami apa yang diharapkan dari mereka
Masalah yang disajikan harus memuat informasi yang lengkap sehingga
siswa dapat memahaminya dengan mudah dan dapat menemukan pemecahannya.Siswa
dapat mengalami kesulitan memahami masalah dan memecahkannya apabila penjelasan
masalah terlalu ringkas. Hal ini dapat saja terjadi karena guru bermaksud
memberi kebebasan yang cukup kepada siswa untuk memilih cara dan pendekatan
pemecahan masalah atau karena siswa hanya memiliki sedikit pengalaman belajar,
atau bahkan sama sekali tidak memilikinya akibat terbiasa mengikuti petunjuk
pada buku teks.
d) Sajikan masalah semenarik mungkin
d) Sajikan masalah semenarik mungkin
Mengingat pemecahan masalah open-ended memerlukan waktu untuk
berpikir, maka konteks permasalahan yang disampaikan harus dikenal baik oleh
siswa dan harus menarik perhatian serta membangkitkan semangat bagi siswa untuk
menyelesaikannya.
e) Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengeksplorasi masalah
e) Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengeksplorasi masalah
Guru harus memperhitungkan waktu yang dibutuhkan siswa untuk
memahami masalah, mendiskusikan kemungkinan pemecahannya, dan merangkum apa
yang telah dipelajari. Berdiskusi antara siswa dengan siswa dan antara siswa
dengan guru merupakan interaksi yang sangat penting dalam pembelajaran dengan
pendekatan open ended.
4)
Keuntungan
Pendekatan Open Ended
Pembelajaran dengan pendekatan open ended memiliki beberapa keuntungan
antara lain (Suherman, dkk., 2003):
a)
Siswa
berpartisifasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan
idenya.
b)
Siswa memiliki
kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan
matematika secara komprehensif.
c)
Siswa dengan
kemampuan matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka
sendiri.
d)
Siswa secara
instrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.
e)
Siswa memiliki
pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.
5)
Penerapan Pendekatan
Open Ended dalam Pembelajaran Matematika
Berikut
disajikan suatu contoh masalah matematis. Masalah tersebut dapat dikerjakan siswa
dengan menggunakan pendekatan open ended. Contohnya: Biaya transportasi dengan
menggunakan taksi dalam kota diperlihatkan pada grafik di bawah ini. Gunakan
informasi dari grafik tersebut untuk menentukan berapa biaya taksi untuk10 km.
Untuk
menyelesaikan soal tersebut siswa dapat menggunakan berbagai representasi,
misalnya:
a) Menggunakan grafik yaitu dengan memperpanjang garis pada grafik tersebut hingga jarak 10 km, kemudian menghubungkannya dengan biaya per km pada sumbu y yang bertambah Rp1500,00 pada setiap kenaikan titiknya.
b) Dengan mengamati data pada grafik siswa dapat menduga atau membuat konjektur sehingga diperoleh hubungan antara variabel x dan y dalam bentuk persamaan:
a) Menggunakan grafik yaitu dengan memperpanjang garis pada grafik tersebut hingga jarak 10 km, kemudian menghubungkannya dengan biaya per km pada sumbu y yang bertambah Rp1500,00 pada setiap kenaikan titiknya.
b) Dengan mengamati data pada grafik siswa dapat menduga atau membuat konjektur sehingga diperoleh hubungan antara variabel x dan y dalam bentuk persamaan:
Ada Daftar pustakanya ga ka?
BalasHapusButuh judul buku yg daru Suherman, dkk ka
Bagus. Seperti tulisan Mbak Opick,jika berniat akan di-share ke teman-teman jangan kepalang tanggung. Sebaiknya, Daftar Pustaka perlu disertakan.
BalasHapusAda daftar pustakanya gak
BalasHapusMbak....kalau contoh soal apen ended tentang spltv gmn y mbak?
BalasHapusMbak....kalau contoh soal apen ended tentang spltv gmn y mbak?
BalasHapus